Selasa, 02 Agustus 2011

Bidik Misi UNNES (^_^)

Posted by licha On Selasa, Agustus 02, 2011 | No comments

Unnes Minta Tambahan Kuota Penerima Beasiswa Bidik Misi

Universitas Negeri Semarang (Unnes) meminta penambahan kuota penerima beasiswa Biaya Pendidikan Miskin Berprestasi (Bidik Misi) tahun 2011. Penambahan yang diajukan, dari 450 mahasiswa menjadi 550 mahasiswa. Pembantu Rektor I Unnes Agus Wahyudin mengatakan, usulan penambahan kuota sudah diajukan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional.
"Kami sudah mengajukan penambahan kuota penerima Bidik Misi dari Unnes itu ke Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), mudah-mudahan disetujui," kata Agus, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (11/7/2011).

 
Menurutnya, peminat beasiswa Bidik Misi dari Unnes sangat banyak. Oleh karena itu, kata Agus, sangat disayangkan jika banyak mahasiswa yang tidak mendapatkannya karena keterbatasan kuota yang diberikan pemerintah. Untuk kuota penerima beasiswa sebanyak 45o mahasiswa pada tahun ini, memang lebih besar dibandingkan tahun 2010 yang berjumlah 400 mahasiswa.
"Kami usulkan penambahan 100 mahasiswa lagi sehingga penerima Bidik Misi tahun ini menjadi 550 orang. Kasihan, mereka sebenarnya berprestasi, namun memiliki keterbatasan secara ekonomi," kata Agus.
Menurut dia, penerima Bidik Misi memang dibebaskan dari kewajiban membayar biaya perkuliahan, mulai dari sumbangan pengembangan institusi (SPI) sampai sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP).
Bahkan, kata dia, penerima Bidik Misi juga diberi uang saku sebesar Rp600 ribu per bulan per mahasiswa untuk biaya hidup. Oleh karena itu, bagi mahasiswa berprestasi yang berasal dari kalangan tidak mampu, beasiswa ini sangat membantu.
Ia menambahkan, dari kuota 450 mahasiswa pada tahun ini, sudah terjaring 342 mahasiswa dari Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) undangan, dan 88 mahasiswa SNMPTN tulis.
"Sisanya, yakni 20 mahasiswa kami ambilkan dari jalur mandiri yang disebut Seleksi Penerimaan Mahasiswa Unnes (SPMU). Padahal, pendaftar Bidik Misi dari jalur SPMU mencapai sebanyak 313 mahasiswa," katanya.
Apabila usulan penambahan kuota penerima Bidik Misi untuk Unnes ditambah, kata dia, para mahasiswa berprestasi yang terbatas secara ekonomi bisa terfasilitasi.
"Kami serahkan keputusan itu pada pemerintah. Kami hanya sebatas mengusulkan. Kalaupun tidak disetujui, para mahasiswa miskin berprestasi itu akan kami usulkan untuk beasiswa-beasiswa lainnya," kata Agus
Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2011/07/11/16274816/Unnes.Minta.Tambahan.Kuota.Penerima.Beasiswa


Nominal Beasiswa Bidik Misi Naik

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Djoko Santoso mengatakan, nominal beasiswa Bidik Misi tahun ini akan naik Rp 2,5 juta. Hal ini terjadi setelah usulan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Kemdiknas disepakati Komisi X DPR.
Tahun lalu besaran beasiswa Bidik Misi adalah Rp 10 juta per mahasiswa. Tahun ini, beasiswa yang diperuntukkan khusus untuk mahasiswa miskin dan berprestasi tersebut bertambah menjadi Rp 12,5 juta per mahasiswa. Angka sebesar itu diberikan kepada setiap. Mahasiswa di setiap tahun, sampai empat tahun lama belajar.
Djoko menjelaskan, selain menambah nominal Bidik Misi, jumlah penerima beasiswa Bidik Misi di tahun ini juga akan meningkat. Tahun lalu, penerima Bidik Misi sebanyak 20 ribu mahasiswa. Sedangkan tahun ini, jumlah penerima direncanakan akan ditambah menjadi 30 ribu mahasiswa yang berasal dari seluruh perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Masing-masing PTN memiliki kuota penerima Bidik Misi yang berbeda-beda.
Ia menambahkan, beasiswa Bidik Misi akan segera dicairkan setelah masa kuliah tahun ajaran baru 2011-2012 berjalan.
"Sekarang kan masih masa liburan, secara administrasi, pihak kampus harus memastikan mahasiswa yang bersangkutan tidak mundur dulu, sebelum mencairkan beasiswa Bidik Misi," kata Djoko, Senin (1/8/2011), di Jakarta.
Djoko menegaskan, beasiswa Bidik Misi ini diberikan untuk menyokong biaya pendidikan. Selain itu, beasiswa ini juga dapat digunakan untuk uang saku selama mahasiswa tadi belajar. "Porsinya hampir rata. Untuk biaya kuliah dan biaya hidup atau uang saku," katanya.
Dirinya mengaku keberatan jika biaya kuliah lebih besar dan mengurangi uang saku secara drastis. Jika nyatanya terjadi kondisi demikian, menurutnya rektor PTN harus bertanggungjawab untuk menalangi biaya pendidikan. Karena pada intinya, biaya untuk pendidikan dan uang saku harus setara.
Beasiswa Bidik Misi sendiri tahun ini memasuki periode kedua. Pada periode sebelumnya, Djoko mengatakan, Kemdiknas sudah melakukan evaluasi penerima dan pencairan beasiswanya. Ia mengakui, pada gelombang pertama masih ditemukan beberapa kasus beasiswa Bidik Misi yang salah sasaran karena penerimanya bukan mahasiswa miskin. Kesalahan ini, menurutnya terjadi karena aspek administrasi yang belum lengkap.
Ia menandaskan, tahun ini peluang terjadinya penyaluran yang tidak tepat sasaran itu bisa ditekan. Diantaranya dengan cara memanggil satu persatu penerima beasiswa Bidik Misi untuk diwawancarai.
Pada tahap ini, mahasiswa diminta menyerahkan seluruh dokumen keterangan miskin. Selain itu, mahasiswa yang bersangkutan juga akan disumpah di masing-masing PTN mengenai kebenaran status miskinnya. "Akhirnya ada mahasiswa tidak miskin yang mundur dari Bidik Misi karena takut disumpah. Takut jadi miskin beneran," katanya.

0 pendapat:

Posting Komentar

Blogroll